Minggu, 24 Juni 2012




CERT atau Computer Emergency Response Team adalah tim kemanan jaringan yang biasanya dimiliki oleh suatu perusahaan atau lembaga, dan merupakan benteng pertahanan bagi perusahaan setelah ID-SIRTII. Di berbagai sumber disebutkan bahwa tim ini biasanya melindungi data perusahaan dari serangan para hacker/cracker. Hal ini berarti bahwa anggota tim ini sendiri juga merupakan hacker karena pastilah memiliki kemampuan yang setara atau bahkan lebih dari para penyerangnya. Di beberapa negara, mungkin ditemui bahwa CERT merupakan kepanjangan dari Computer Emergency Readiness Team, namun kedua instansi terbut sebenarnya memiliki tugas yang sama, hanya masalah penyebutan dan penamaan. CERT juga berarti sebuah pusat koordinasi sejumlah CERT yang tertarik untuk bergabung dalam forum atau komunitas ini3. Dengan adanya pusat koordinasi ini, maka para praktisi CERT dapat bertemu secara virtual maupun fisik untuk membahas berbagai isu terkait dengan keamanan dan pengamanan internet. 
CERT bertanggung jawab penuh untuk memonitor dan mengelola berbagai isu-isu terkait dengan keamanan internet untuk menjaga aset informasi dan komunikasi dari seluruh unit-unit bisnis ABN AMRO yang ada di dunia ini. CSIRT dengan nama JPCERT/CC sebagai sebuah forum berkumpulnya dan bekerjasamanya pengelolaan keamanan internet melalui sebuah atap koordinasi secara nasional.

C-SIRT atau Computer Security Incident Response Team sama dengan CIRT yaitu sebuah tim IT yang khusus menangani keamanan data sebuah lembaga atau institusi dari serangan-serangan di dunia maya. Security incident sendiri didefinisikan sebagai keadaan dimana sebuah entitas yang tidak berhak mendapat akses ke komputer, jaringan, atau data. Jadi dapat disimpulkan bahwa ID-SIRTII itu adalah benteng pertahanan pertama dalam menghadapi serangan di dunia maya. Serangan itu bisa berupa Ddos, spam, hacking, carding atau botnet. Sedang CERT dan C-SIRT adalah tim serupa namun lingkup kerjanya hanya sebatas instansi atau perusahaan. Hampir setiap negara mempunyai instansi semacam ID-SIRTII. Misalnya saja : •Jepang : JP-CERT (Japan Computer Emergency Response Team) •Australia : AU_CERT (Australia computer emergency response team).

ID-SIRTII atau Indonesia Security Incident Response Team ofInternet Infrastructure adalah sebuah tim yang bertugas untuk menjaga keamanan informasi data di Indonesia, terutama dari serangan cracker iseng yang banyak menyerang web dan server internet di Indonesia. ID-SIRTII lahir pada tahun Tahun 2007, melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor26/PER/M.KOMINFO/5/2007 tentang Pengamanan Pemanfaatan Jarinan Telekomunikasi berbasis Protokol Internet. Adapun untuk lokasinya,ID-SIRTII berlokasi di http://idsirtii.or.id/
Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII) mempunyai tugas :
1. Mensosialisasikan kepada seluruh pihak yang terkait untuk melakukan kegaitan pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet
 2. Melakukan pemaantauan, pendeteksian dini, dan peringatan dini terhadap ancaman dan gangguan pada jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet di Indonesia;
 3. Membangun dan atau menyediakan, mengoperasikan, memelihara, dan mengembangkan sistem database pemantauan dan pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet sekurang-kurangnya untuk: a. Mendukung kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas; b. Menyimpan rekaman transaksi (log file); dan c. Mendukung proses penegakan hukum.
 4. Melaksanakan fungsi layanan informasi atas ancaman dan gangguan keamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet;
 5. Menyediakan laboratorium simulasi dan pelatihan kegaitan pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet;
 6. Melakukan pelayanan konsultasi dan bantuan teknis; dan
 7. Menjadi contact point dengan lembaga terkait tentang pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet baik dalam negeri maupun luar negeri.

Memperhatikan ketujuh tugas dan fungsi utama yang cukup luas tersebut, maka jelas terlihat bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya, ID-SIRTII harus bekerjasama dengan banyak pihak terkait yang berkepentingan (baca: stakeholders). Artinya adalah, bahwa untuk negara kepulauan semacam Indonesia, dimana karakteristiknya sangat beragam (baca: heterogeneous), diharapkan akan terbentuk di kemudian hari sejumlah CERT pada komunitas-komunitas tertentu. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar